Perlu Pembenahan, Fasilitas Jembatan Suroboyo Minim

SURABAYA – MG : Keberadaan Jembatan Suroboyo yang telah diresmikan oleh Walikota Surabaya beberapa waktu lalu dinilai sebagian anggota dewan sebagai sesuatu yang sangat membanggakan.
    
Ketua Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Surabaya, Syaifuddin Zuhri mengatakan, jembatan sepanjang 800 meter di kawasan Pantai Kenjeran itu bakal mampu memperbaiki kondisi lingkungan sekaligus mendongkrak ekonomi di kawasan Pantai Timur Surabaya (Pamurbaya). “Dengan adanya jembatan ini akan memberi nuansa baru untuk perbaikan lingkungan dan ekonomi di wilayah pesisir,” katanya, Senin (11/7).
    
Politisi PDI Perjuangan ini mengungkapkan, dengan adanya jembatan yang dilengkapi air mancur menari itu, warga yang bermukim di wilayah Kenjeran tak lagi merasa tersisih. Pasalnya, Jembatan Suroboyo yang sebelumnya dikenal dengan sebutan Jembatan Kenjeran itu, diperkirakan akan membawa dampak positif bagi kehidupan warga sekitar.
    
Sekretaris DPC PDI Perjuangan Surabaya ini mengatakan, saat ini sarana dan prasarana yang ada di sekitar jembatan masih belum memadai. Namun, pihaknya dan pemerintah kota akan terus berupaya memperbaiki dan menambah fasilitas yang dibutuhkan. “Jadi, perangkat lain yang perlu ditambah, akan kita support dalam penganggaran,” jelas pria yang akrab disapa Ipuk itu.
    
Ia mengaku, pembenahan yang menjadi prioritas adalah akses jalan masuk menuju jembatan, baik dari arah utara maupun selatan yang masih sempit. Dia meminta, Dinas PU Bina Marga dan Pematusan untuk memperluas akses di kawasan itu, agar bisa menarik kunjungan wisatawan. “Jika semakin cepat (pembangunannya), tentu akan menjadi singgahan dan jujugan wisatawan lokal dan luar (daerah),” katanya.
    
Pembangunan jembatan Kenjeran awalnya adalah untuk memperlancar arus lalu lintas di sekitar kawasan Kenjeran. Namun, setelah melihat potensinya, jembatan yang pembangunannya menelan anggaran sekitar Rp. 250 miliar itu akhirya diproyeksikan sebagai destinasi wisata baru. Untuk menarik wisatawan, selain dilengkapi dengan taman dan Patung Suro dan Boyo berukuran raksasa, sekitar Jembatan juga sudah disiapkan Sentra Ikan Bulak.
    
Secara terpisah, Wakil Ketua DPRD Surabaya, Masduki Toha mengingatkan, ada beberapa hal lain yang harusnya juga menjadi perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Di antaranya faktor kebersihan bibir pantai, akses rumah warga sekitar juga harus diperhatikan terkait kebersihannya. Selain itu faktor keamanan harus juiga diperhatikan.
    
“Jangan sampai selesai diresmikan, nasibnya sama dengan ikon-ikon wisata yang sudah ada sebelumnya. Seperti Kenjeran Park (Kenpark) yang keberadaannya sekarang malah memperhatinkan. Pemkot juga harus bisa mendengar masukan-masukan dari semua elemen kota ini. Baik itu dari DPRD maupun beberapa pemerhati kota ini,” ucap Masduki.
    
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat peresmian, secara khusus mengucapkan terima kasih kepada media dan fotografer yang telah mempublikasikan Jembatan Suroboyo secara masif sebelum diresmikan.
    
Risma menyebut, Jembatan Suroboyo gaungnya telah mendunia. Foto-foto jembatan yang dilengkapi air mancur menari ini telah beredar luas di media dan media sosial (medsos) hingga ke berbagai negara.
    
“Jembatan Suroboyo ini 10 terbaik di dunia, ini karena fotografer di Surabaya. Berkat jembatan ini, Surabaya menjadi terkenal,” kata Risma saat memberikan sambutan di acara peresmian Jembatan Suroboyo yang begitu meriah saat itu. (Dhonna)

Baca Juga :  Operasi Ketupat Semeru 2024, Pantauan Polda Jatim Via Udara Jalur Mudik Masih Relatif Lancar

Berita Majalah Global Edisi 058, Juli 2016 :

Walikota Mojokerto Berangkatkan 13 Kafilah MTQ Korpri ke Provinsi
Antisipasi Kemacetan, Tol Gempas Alternatif Jalur Mudik
DPRD Kabupaten Mojokerto Membahas KUA-PPAS Tahun Anggaran 2017
Kebakaran Toko Buku Gramedia Kediri Masih Diselidiki
Perlu Pembenahan, Fasilitas Jembatan Suroboyo Minim
Panglima TNI Gertak Filipina
Kumpulkan Warga Perantauan Banyuwangi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *