Curhat Risma siapkan baju dokter sampai bunuh lalat di posko DVI

SURABAYA – MG : Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini curhat mengenai kondisi dan kesiapan Indonesia menghadapi musibah kecelakaan yang menimpa pesawat AirAsia QZ8501. Menurut Risma, pemerintah tidak pernah membayangkan akan menghadapi kejadian seperti ini.

Risma mengakui, pada hari pertama kecelakaan terjadi kekacauan di Surabaya. AirAsia sama sekali tidak siap dan akhirnya suplai data disiapkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

“Saya langsung siapkan data untuk identifikasi, saya berharap segera bisa diidentifikasi. Ini sebenarnya di balik layar, saya membantu para dokter DVI untuk identifikasi, Rumah Sakit Bhayangkara ada sebanyak itu korban juga tidak siap,” curhat Risma di kantor OJK, Jakarta, Jumat (9/1) kemarin.

Risma mengaku sampai menyiapkan baju dokter karena dokter di sana hanya pakai baju biasa. Selain itu, Risma juga menyediakan sepatu boot karena kondisi kamar jenazah yang memprihatinkan. Bahkan Risma sendiri harus menyemprot lalat yang sudah beranak pinak di sana.

“Lampu dan semua seperti baju dokter saya siapkan. Kondisi kamar jenazah demikian. Saya berusaha di balik layar justru kita banyak di situ. Kalau jenazah siap angkut, masker banyak saya sediakan. Mohon maaf kondisi di sana tidak bisa dibayangkan, nyemprot lalat dan lain sebagainya,” katanya.

Sampai saat ini, Risma bersama Pemkot masih harus kerja keras. Salah satunya adalah menjaga rumah korban kecelakaan AirAsia. Pasalnya, ada rumah kosong karena satu keluarga mengalami kecelakaan dan rumah kosong.

“Menjaga rumah korban karena ada satu keluarga jadi korban. Sudah sekian hari kita jaga. Kemudian kami menyiapkan fasilitas lain ambulans kita siapkan, Pemkot menyiapkan 86 ambulans. Mobil-mobil untuk keluarga korban kita support. Ini di samping menyediakan psikolog,” tutupnya. (Jay/Dho)

Berita Majalah Global Edisi 040, Januari 2015 :

Curhat Risma siapkan baju dokter sampai bunuh lalat di posko DVI
Jokowi Sebut Perubahan di Jakarta Terlihat Tahun Ini
Jokowi dituding bohong besar, Premium seharusnya Rp 5.714/liter

Usai insiden Air Asia, Warga Pangkalanbun Ogah Makan Ikan Laut