Jatim Menuju Darurat Kebakaran Hutan

SURABAYA – MG : Kemarau yang panjang, selain menyebabkan kekeringan serta kelangkaan air bersih, juga berdampak pada kebakaran hutan di sejumlah daerah, termasuk di Jawa Timur. Beberapa di antaranya merambah Gunung Semeru, Gunung Wilis, Gunung Bromo serta Gunung Ijen.
    
“Kalau dari informasi yang masuk ke saya, saat ini ada 60 titik kebakaran hutan, yang terbesar di Gunung Lawu dan Semeru. Ini sudah bukan main-main. Bisa dibilang Jatim sudah darurat kebakaran hutan,” tutur anggota Komisi E DPRD Jatim, Mochammad Eksan, Selasa (27/10).
     
Eksan mengungkapkan, kebakaran hutan merupakan musibah ekologis yang luar biasa dan berdampak pada berbagai hal dalam waktu jangka panjang. Di Jatim akan timbul kabut asap, menurunya produksi kayu, rusaknya paru bumi, berkurangnya resapan air, banjir, longsor dan sebagainya.
    
“Rentetan musibah ekologis akan semakin memanjang, bila pemerintah tak segera dan sigap mengatasi kasus kebakaran hutan yang terus meluas di berbagai daerah di Indonesia,” katanya.
    
Untuk mengatasi meluasnya kebakaran hutan, lanjut Eksan, pemerintah diminta mengatasi dengan pendekatan teknis dan non-teknis.
     
Perhutani, masyarakat pinggiran hutan, BPBD, organisasi kemasyarakat, lembaga swadaya masyarakat (LSM) lingkungan, serta masyarakat pada umumnya diminta bahu membahu, bersama dan bekerjasama mengatasi kasus kebakaran hutan.
    
Selain itu, pemerintah menginisiasi bersama dengan ormas keagamaan Islam, pondok pesantren, dan masyarakat Jatim pada umumnya. “Untuk melakukan salat minta hujan secara serentak dan terus menerus di Jawa Timur sampai hujan turun,” pintanya.
     
Pemerintah, katanya, juga tak boleh canggung melakukan pendekatan yuridis dengan mengadili siapa pun, dari perseorangan dan atau lembaga swasta, yang membakar hutan untuk mempertanggungjawabkan tindakannya.
     
Namun demikian, proses penyelamatan hutan harus melibatkan banyak pihak, agar banyak pihak merasa ikut dalam membangun hutan. “Jalur hukum harus ditempuh, untuk menimbulkan efek jera, agar jangan ada pihak yang main-main dengan lingkungan yang bisa membahayakan generasi mendatang,” tegas politisi Nasdem itu.
    
Di tempat terpisah, Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyebut ada sekitar 60 titik api membakar beberapa hutan di kawasan pegunungan yang ada di Jatim. Penyebab kebakaran, rata-rata murni karena unsur ketidaksengajaan dan peristiwa alam, sebagai imbas dari musim kemarau.
     
Beberapa gunung di Jawa Timur yang hutannya mengalami kebakaran di antaranya kawasan Gunung Lawu, Penanggungan, Argopuro dan Gunung Lemongan.
    
“Dari informasi yang kita terima sementara ini, penyebab kebakaran ada dua, yaitu karena di musim kemarau ini, gesekan antara kayu dengan kayu dan bekas api unggun,” terang Gus Ipul. (Dhonna)

Baca Juga :  Biro SDM Polda Jatim Beri Dukungan Psikologis pada Purnawirawan dan Keluarga Polri

Berita Majalah Global Edisi 050, November 2015 :

Gerakan Bersama Anti Korupsi (Gebrak) Demo Pemkab Mojokerto, Mapolda dan Kajati
Walikota Mojokerto Beri Penghargaan 313 Pelajar Berprestasi
Humas Mojokerto Bersama Wartawan Pers Tour ke Pemkab Banyuwangi
Kampung Gundih Go Internasional
Jatim Menuju Darurat Kebakaran Hutan
Kabut Asap Mulai Ganggu Tahapan Pilkada
1 Januari 2016, Tarif 450-900 VA Dinaikkan
Walikota Mojokerto Harap PBSI Cetak Atlet Berprestasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *