Ini Beda Bela Negara di RI dengan Wajib Militer Korsel & Singapura

JAKARTA – MG : Rencana Kementerian Pertahanan melatih 100 juta rakyat Indonesia untuk program Bela Negara jadi sorotan. Menhan Ryamizard Ryacudu menegaskan tidak meniru negara Singapura dan Korea Utara yang mewajibkan rakyatnya untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan militer.
    
Warga sipil yang mengikuti program ini akan dilatih selama sebulan. Lalu mereka mendapat kartu bela negara.
    
yamizard menegaskan, program Bela Negara bukanlah wajib militer. “Bela Negara salah satu bentuk disiplin pribadi yang akan membentuk disiplin kelompok, seterusnya disiplin nasional,” ujarnya.
    
“Tembak menembak itu nomor dua ratus. Hanya organisasi atau bangsa disiplin yang akan menjadi besar,” kata dia.
   
Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pertahanan, Mayjen Hartind Asrin menambahkan, materi Bela Negara nantinya meliputi, pemahaman empat pilar negara, sistem pertahanan semesta dan pengenalan alutsista TNI. Juga ditambah lima nilai cinta tanah air, sadar bangsa, rela berkorban, dan pancasila sebagai dasar negara.
    
Untuk pelatihan fisik, kata Hartind, tidak terlalu dibebankan. “Fisik cuma baris berbaris saja. Rohaninya yang kita isi dengan jiwa nasionalisme,” tukas dia.
   
Dari sini terlihat perbedaan antara Bela Negara dan sistem wajib militer di sejumlah negara. Di Indonesia bela negara lebih ke mengenalkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air. Bukan dididik untuk menjadi kombatan dan masuk ke unit-unit militer selama masa wajib militer yang umumnya dua tahun.
    
Negara tetangga seperti Singapura mewajibkan penduduknya yang sudah berusia 18 tahun ikut wajib militer sejak tahun 1976. Selain warga negara Singapura, permanent resident juga wajib ikut wajib militer.
    
Di Korea Selatan, tanpa terkecuali semua pria terkena wajib militer. Sejumlah artis Korea Selatan pun tak bisa mengelak jika sudah menyangkut wajib militer. Hyun Bin, Rain, Heechul adalah beberapa di antaranya. Maklum negara ini memang selalu dalam kondisi darurat dengan tetangganya Korea Utara yang juga mewajibkan warganya ikut latihan kemiliteran.
    
Di Taiwan yang bersitegang dengan China, setiap lulusan SMA juga wajib ikut wajib militer selama dua tahun. Bagi yang mangkir, jangan harap bisa dapat kerjaan. Setiap perusahaan mewajibkan pelamar melampirkan surat keterangan sudah mengikuti wajib militer.
    
Begitu pula Israel. Tak hanya pria, pemerintah Israel juga mewajibkan wanita yang berusia 18 tahun dan sehat harus ikut wajib militer. Mereka pun dilatih dengan keras layaknya seorang tentara reguler. Sulit untuk mangkir dari wajib militer di Israel karena pemerintah mengawasi dengan ketat.
(Indigo)

Baca Juga :  Respon Wakil Presiden

Berita Majalah Global Edisi 049, Oktober 2015 :

Kenaikan Upah Buruh Dinilai Tak Pengaruhi Perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA)
Pertambangan Sirtu di Mojokerto, Lahan 900 Hektar Rusak
Ini Beda Bela Negara di RI dengan Wajib Militer Korsel & Singapura
Undar Jombang tetap Gelar Wisuda Meski Dinonaktifkan Kemenristek Dikti
Jaga Netralitas PNS di Pilkada Surabaya, Bentuk Satgas
Perpanjangan Kontrak PT Freeport hingga 2041, Rizal Ramli: Menteri ESDM Keblinger
Risma-Whisnu Bekali Saksi di Tiga Kecamatan
Bupati Mojokerto Memimpin Pembinaan Wilayah dengan tema Optimalisasi Pembinaan Wilayah
Purnomo, Ketua Fraksi PDIP Resmi Gantikan Yunus Suprayitno Sebagai Ketua DPRD Kota Mojokerto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *