JAKARTA – MG : Pengacara kondang Dr Adnan Buyung Nasution meninggal dunia. Abang Buyung – panggilan akrabnya – dalam beberapa hari ini memang menjalani perawatan di RS Pondok Indah, Jaksel.
Seperti diberitakan media ini, Abang Buyung menghembuskan nafas terakhir pada pukul 10.17 WIB, Rabu (23/9/2015). “Ayah saya meninggal pukul 10.15 WIB,” ujar putri Adnan Buyung, Pia Akbar Nasution saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (23/9/2015).
“Saya mohon dimaafkan Bapak,” tutur Pia.
Jenazah akan dibawa ke rumah duka di Jl Poncol Lestari, Lebak Bulus, Jaksel. Namun belum ada informasi soal jam dibawanya almarhum Buyung ke rumah duka. “Dibawa ke rumah duka Jl Poncol Lestari,” sebut Pia.
Pia mengungkapkan bahwa ayahnya sakit gigi pada pekan lalu. Namun karena menderita gagal ginjal tidak bisa sembarang operasi.
Pada Senin 14 September lalu menjalani perawatan, dan pada Selasa dilakukan operasi. Namun setelah itu tidak mau makan. Pada Jumat 18 September, Buyung yang pada Juli lalu berusia 81 tahun mengalami muntah-muntah hebat, hingga kemudian dirawat di ruang ICCU.
“Mohon dimaafkan segala kesalahan Bapak, semoga mendapatkan tempat yang terbaik di sisinya,” kata, Pia Akbar Nasution kepada Media ini.
Sebelumnya Pia sempat menuturkan kondisi ayahnya itu kian membaik. Sejak Senin sore, Adnan dapat bernafas secara normal tanpa bantuan ventilator. Pia menerangkan ventilator tersebut hanya dihentikan sementara, sedangkan selang ventilatornya masih terpasang dalam mulut. Secara keseluruhan, kata Pia, kondisi Adnan berangsur membaik. Detak jantung dan organ tubuh lainnya berfungsi secara normal. Namun, Adnan belum dapat berbicara.
Sejak dirawat di RSPI, tubuh Adnan juga dipasang alat pencuci darah secara otomatis nonstop. Alat ini berfungsi untuk mengontrol cairan yang masuk ke dalam tubuhnya dan sebagai pencuci darah secara otomatis dalam tubuh Adnan.
Kondisi kesehatan Adnan diketahui mulai menurun sejak Desember tahun lalu. Dia menderita gagal ginjal lantaran sering mengkonsumsi obat darah tinggi dan hemodialisis. Sejak itu pun Adnan harus melakukan cuci darah tiga kali dalam sepekan. Bambang Widjojanto mengaku kehilangan dan mendoakan almarhum mendapat tempat terbaik sesuai kehendak-Nya.
“Mohon dibukakan pintu maaf yang seluas-luasnya, didoakan dengan ikhlas dan takziah untuk hadir di rumah almarhum sebelum dikebumikan,” pinta Bambang.
“Informasi lebih lanjut akan disampaikan keluarga,” imbuh wakil ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif, tersebut.
Kabar Buyung meninggal dunia ini juga sudah ramai disampaikan media sosial. Di berbagai forum juga banyak yang menyampaikan duka untuk pria berusia 81 tahun pengacara berani itu.