Ratusan Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Negara

JAKARTA – MG : Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar unjuk rasa di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (12/1/2017). Mereka membentangkan spanduk berisi tuntutan-tuntutan dan meneriakan orasi.
    
“Dobrak dobrak dobrak Jokowi…dobrak Jokowi sekarang juga,” teriak para mahasiswa
lantang.
    
Mereka menuntut lima hal. Pertama menolak Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2016 tentang tarif Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP). kemudian menuntut pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla mencabut peraturan tersebut.
    
Kedua, menuntut pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla untuk membuat kebijakan yang pro
terhadap rakyat.
     
Ketiga, mengecam keras pemerintah dan jajarannya yang saling “cuci tangan” dengan
kebijakan yang dibuatnya.
    
Keempat, menuntut pemerintah untuk transparansi dan sosialisasi dalam setiap menentukan suatu kebijakan.
    
Kelima, menolak kenaikan tarif listrik golongan 900 VA dan mendesak dikembalikannya subsidi untuk tarif listrik golongan 900 VA. Dalam aksi tersebut, mereka membakar beberapa karikatur yang mereka bawa dalam aksi mereka di Depan Istana Negara, Kamis, 12 Januari 2017.
    
Hal itu mereka lakukan sekira pukul 18.20 WIB sore. Meski waktu unjuk rasa sudah usai, mereka terlihat masih berunjuk rasa hingga pukul 18.30 WIB.
    
“Pembakaran ini menggambarkan pemerintahan yang sedang sakit. Presiden hari ini menggangap remeh isu-isu yang kita bawa. Teman-teman kita di luar Jakarta menaruh harapan pada kita,” kata orator dari atas mobil komando di lokasi.
    
Dari pantauan, dua orang perwakilan massa aksi 121 yang berada di Istana Negara pun telah keluar dan bergabung kembali dengan massa aksi 121 lainnya. Keduanya pun sempat, menyampaikan hasil mereka setelah diterima masuk ke dalam Istana Negara.
    
“Ada 4 poin yg disepakati. Pak Presiden (Joko Widodo alias Jokowi) enggan mau menemui kita. Beliau ada ratas (rapat terbatas) bersama menteri. Beliau ada di dalam (Istana Negara) tapi enggan menemui mahasiswa. Kita di terima Pak Teten lagi. Kita membawa 19 titik wilayah. Perjuangan kita belum selesai,” sambung perwakilan massa yang diterima masuk ke dalam Istana negara dari atas mobil komando.
    
Hal ini membuat massa mahasiswa kecewa. Orator pun mengatakan massa aksi 121 pria untuk bertahan dan terus melakukan aksi.
    
Mereka pun diminta orator untuk maju satu langkah ke depan dari lokasi aksi mereka sehingga lebih dekat ke polisi. Orator mengajak massa lain untuk mendekat ke Istana Negara dari lokasi unjuk rasa mereka di depan Gedung Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Polisi yang ada di lokasi terus mengimbau massa aksi untuk pulang karena waktu unjuk rasa sudah usai. Namun, para massa aksi tak mengindahkan imbauan polisi tersebut.
    
“Mahasiswa, kalian penerus bangsa. Waktu unjuk rasa sudah usai, silahkan pulang, terima kasih,” kata Kepala Bagian Operasional (Kabagops) Polres Metro Jakarta Pusat, Ajun Komisaris Besar Polisi Tri Yulianto.
    
Mobil water canon dan baracuda pun terlihat disiagakan di sana. (Indigo)

Baca Juga :  Oknum Koruptor di PWI Segera Dilaporkan ke APH

Berita Majalah Global Edisi 064, Januari 2017 :

Presiden RI: Kuota Haji Indonesia Tahun 2017 Bertambah, Jadi 221 Ribu
Ratusan Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Negara
Terserang Hama, Petani Cabai di Sidoarjo Panen Lebih Awal
Veteran Kediri Serukan Pemuda Berpegang pada Pancasila
Wisatawan Asal Amerika Tertarik Tarian Tradisional
Walikota Mojokerto Targetkan Serap 95 Persen Anggaran 2017
Bupati Mojokerto Lantik Pejabat Administrator dan Pengawas
Kebut Infrastruktur Pertanian, Pemkab Banyuwangi Gerojok Rp 150 M

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *