Ribuan Pemudik Balik ke Surabaya, Penumpang Menumpuk di Bandara Juanda

SURABAYA – MG : Meski puncak arus balik Lebaran 2015 menuju Surabaya terjadi pada Selasa (21/7), namun hingga kemarin (22/7) ribuan pemudik masih terlihat memadati Terminal Purabaya, Surabaya. Tak hanya di Purabaya, di sejumlah stasiun seperti di Stasiun Gubeng, Stasiun Pasar Turi, dan Stasiun Wonokromo juga masih terlihat kepadatan para pemudik yang kembali ke Surabaya. Di Purabaya, tercatat lebih dari 70.000 penumpang datang dari berbagai daerah.
    
Sementara itu, akibat gangguan abu vulkanik Gunung Raung, Bandara Juanda berlakukan buka tutup peberbangan. Hingga 22 Juli 2015 pukul 15.30, sejumlah penerbangan dibatalkan. Sebagian yang lain ada yang dialihkan ke penerbangan lain. Akibatnya, ribuan orang yang berencana balik ke tempat kerja setelah libur Lebaran tertahan di Bandara Juanda.
    
Humas PT Angkasa Pura I Juanda Liza Anindya menuturkan bahwa pihaknya belum bisa memastikan kapan penerbangan di Juanda akan kembali normal.
“Kami minta maaf atas ketidaknyamanan ini. Ada yang gagal berangkat sesuai jadwal,” ucap Liza, Rabu (22/7).
    
Informasi yang diterima, saat ini aktivitas Gunung Raung masih belum mereda. Bahkan cenderung meningkat. Ketinggian semburan abu vulkanik dari gunug api ini sudah mencapai 16.000 kaki. Sementara angin dengan kecepatan 30 KM/jam sudah mengarah ke Selatan.
    
Abu vulkanik yang disemburkan gunung tersebut kini telah mengarah dari Tenggara ke Selatan atau menuju Bali. Artinya, semburan abu ini telah mengancam penerbangan dari Bandara Ngurah Rai. Terjadi penutupan bandara ini mulai pukul 12.00 – 16.30.
    
Kondisi tersebut berdampak langsung pada penerbangan di Juanda. Hampir semua rute penerbangan dari Juanda ke Bali dibatalkan. “Kami masih berkoordinasi dengan Bandara Ngurah Rai. Rencana kami akan membuka kembali penerbangan di atas pukul 15.30,” kata Liza.
    
Akibat dibatalkannya penerbangan jurusan Bali, ratusan penumpang pun penumpuk di Bandara Juanda. Mereka gagal menuju tempat tujuan sesuai schedule waktu mereka. Belum diketahui apakah mereka menjadwal penerbangan kembali atau meminta refund (meminta uang kembali).
    
Selain Bandara Juanda, penutupan juga diberlakukan untuk Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, dan Bandara Notohadinegoro, Jember.
    
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, penutupan bandara berdasarkan instruksi Kementerian Perhubungan. Dimulai dari Bandara Blimbingsari Banyuwangi ditutup sejak pukul 10.50 hingga 16.00 WIB sesuai Notam No C0602/15. Kemudian, Bandara Notohadinegoro Jember ditutup sejak pukul 10.53-16.00 WIB sesuai Notam No C0604/15. Dan Bandara Internasional Ngurah Rai Bali ditutup mulai pukul 12.00 WIB.
    
“Khusus untuk Bandara Ngurah Rai jam pembukaan kembali bandara disesuaikan hasil evaluasi berdasarkan kondisi sebaran abu vulkanik,” imbuhnya.
    
Dengan kondisi Gunung Raung yang terus menerus erupsi sejak 29 Juni lalu dipastikan menimbulkan dampak kerugian ekonomi yang cukup besar, khususnya terkait penerbangan, pariwisata dan bisnis. PVMBG menyatakan tak bisa memastikan kapan erupsi Raung akan berakhir. Ini karena tipikal magma Gunung Raung lebih encer dan miskin gas sehingga tidak eksplosif serta tak mengeluarkan awan panas. (Dhonna)

Baca Juga :  Biro SDM Polda Jatim Beri Dukungan Psikologis pada Purnawirawan dan Keluarga Polri

Berita Majalah Global Edisi 046, Juli 2015 :

Usai bertemu bos Freeport, Jokowi batal beri izin tambang khusus
Polisi Tetapkan Empat Tersangka dalam Rusuh Tolikara
Ribuan Pemudik Balik ke Surabaya, Penumpang Menumpuk di Bandara Juanda
Idul Fitri, Walikota Mojokerto Open House
Bupati Mojokerto Buka Puasa Bersama Anak Yatim dan Pildacil 2015

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *