KPU Wajibkan Media Terverifikasi Dewan Pers, FKPRM Menggugat

KPU Wajibkan Media Terverifikasi Dewan Pers, FKPRM Menggugat

Surabaya – majalahglobal.com : “Dasar pijakan para media dalam menjalankan tugasnya adalah UU Pers. Sedangkan PKPU adalah pengaturan KPU, maka sudah cukup jelas pengaturan tentang perusahaan pers dasar hukumnya UU Pers No. 40 thn 1999. Masak UU kalah dengan PKPU ? Selanjutnya PKPU Hanya Mengatur tentang Pilkada kok merembet mengatur perusahaan media ? Yang dilakukan PKPU tidak ada dasar hukumnya, kalaupun ada, tidak boleh bertentangan dengan peraturan diatasnya. Hal ini Perlu dibawa Ke MK (Mahkamah Konsitusi) untuk diuji kebenarannya”.

Demikian, ditegaskan pemimpin redaksi media online X-Times News Mojokerto, Morgan Hutajulu yang merupakan anggota FKPRM (Forum Komunikasi Pemimpin Redaksi Media) Jatim menanggapi lembaran aturan negara yang bertitel PKPU No.11 Tahun 2020 halaman 30 menjelaskan bagi media yang bekerjasama dengan KPU harus terverifikasi Dewan Pers.

“KPU seharusnya faham tentang UU Pers, apalagi dewan pers, jadi ini jangan sampai menjadi akal- akal dan produk dewan pers di buat acuan oleh KPU. Sekarang ini kita harus ketemu ketua dewan pers dan membuat surat pernyataan untuk media bahwa dewan pers tidak melakukan seperti ini dan ini sangat merugikan semua media yang tidak terverifikasi,” ujar Misdi, pemimpin redaksi media cetak Merdeka News Lumajang.

Baca Juga :  Biro SDM Polda Jatim Beri Dukungan Psikologis pada Purnawirawan dan Keluarga Polri

Sementara itu penasehat hukum FKKPRM, Kikis juga menegaskan yang jelas adanya aturan yg melanggar undang undang atau tidak sesuai dengan aturan itu tdk bisa di pakai dan jika ada aturan itu sebaiknya segera di koordinasikan dengan baik dan jika tidak segera FKPRM Jatim menggugat atau kirim surat terbuka ke Presiden.

“Saya nanti akan protes, Kalau perlu jika KPU tdk bisa memberikan acuannya/dasar hukumnya, saya akan bawa ke jalur hukum,” ujar Ichwan Pemimpin Redaksi Poros Desa Blitar.

Menyinggung tentang ditolaknya biro Media Lensa Nusantara Bondowoso yang ada di Kerawang Jabar oleh KPU setempat karena belum terverifikasi, Ketua FKPRM Jatim, Agung Santoso menyarankan segera kantor pusat lensa Bondowoso mengirim surat resmi ke KPU Kerawang untuk langsung menanyakan perihal dasar hukumnya penolakan, kalau sekedar mengacu dari dewan pers tentu kalah dengan UU pers.

Baca Juga :  Pangkoarmada II Hadiri Launching dan Bedah Buku “Diplomasi Sang Hiu Kencana”

“Apa memang ada aturan baru ta kalau dewan pers bisa mengalahkan UU Pers,” ujar Agung dengan nada bertanya. (Jayak)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *