Inilah 3 Masalah di Hari Pendaftaran Pertama KPU Kabupaten Mojokerto

Ada 3 Masalah di Hari Pendaftaran Pertama KPU Kabupaten Mojokerto

Mojokerto – majalahglobal.com : Dua Calon pasangan Bupati Mojokerto pada Jumat (4/09/2020) sejak pukul 07.30 WIB hingga jelang Magrib KPU Kabupaten Mojokerto telah menerima dan meneliti pendaftar Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati secara Administrasi.

Sejak saat itu mulai ada kekisruhan terkait Pelayanan pendaftaran, antrian Cabup Yoni lebih didahuluan dari pada Cabup Ikbar yang mengklaim antri lebih dulu, hingga Tim Ikbar melalui sesepuhnya Ikbar Kyai Asep sempat turun gelanggang bertanya dan protes pada KPU, namun sesuai penelusuran media ini Kyai kharismatik ini mengalah alasanya Jumat itu hari Mubarok Cabup Ikbar lebih suka dapat mubarok mulai pagi hingga jelang malam meski Timnya terlihat kecapekan berada di KPU mulai Jam 07.00 hingga usai hampir pukul 16.00 WIB.

Saat ditemui majalahglobal.com jelang sholat Jamaah Magrib di Ponpes Kembangbelor, Kyai Asep sempat memberikan petuah dan harapan. Hari Jumat itu memang hari Mubarok memang lebih pagi bekerja lebih baik namun yang lebih lama dan lebih sabar akan mendapat barokah dari Allah.

“Kita tahu Cabup Ikbar ibarat antri beli tiket di KPU sebenarnya paling pertama antri namun dijadikan nomor dua ya kita sabar dan pihak sebelah memang mengejar Jumat paginya, namun yang tahu ilmunya di hari Jumat jika kita bekerja keras dan bersabar mulai pagi hingga jelang malam seperti apa yang dilakukan Tim Ikbar termasuk teman wartawan pasti dapat barokah, harapan kami untuk KPU dan Bawaslu kami harap kedepannya lebih adil dan melayani dengan sebaik-baiknya agar kerja kerasnya mendapat barokah,” pungkas Tokoh yang dekat dengan Gubernur Jatim ini.

Menanggapi kekisruhan pertama dalam Jumpa Pers yang digelar yang diikuti hampir 40 media, KPU menjelaskan Cabup Yoni lebih didulukan antriannya sebab di hari sebelumnya sudah melayangkan surat pemberitahuan hendak mendaftar pukul 08.00 WIB dan Cabup Ikbar tanpa pemberitahuan dan antri lebih pagi daripada Cabup Yoni.

“Memang betul Cabup Ikbar sejak dibuka pendaftaran Antri lebih dahulu namun jika kita terima bersama juga tidak memungkinkan maka kita menerima Cabup Yoni lebih dahulu yang secara administrasi memberi tahu jam 8 hendak mendaftarkan diri , maka kita mendahulukan Cabup Yoni jam 8, pendaftar lainnya ikuti antrian,” urai Ketua KPU Muslim Buchori.

Baca Juga :  Basmi Nyamuk DBD, Babinsa Koramil Dlanggu dan Kutorejo Bersama UPT Puskesmas Lakukan Fogging

Sementara itu, Jainul Arifin selaku Divisi sosialisasi pendidikan pemilih, SDM dan Partisipasi Masyarakat KPU Kabupaten Mojokerto saat dikonfirmasi media ini disela-sela Jumpa Pers juga tidak bisa menunjukkan kapan pastinya Cabup Yoni memberikan surat pemberitahuan termasuk kisruh antrian dan pelayanan Cabup Yoni dan Cabup Ikbar.

“Seingat saya dua atau tiga hari sebelum pendaftaran Cabup Yoni memang kasih surat pemberitahuan pada KPU mau mendaftar hari pertama pendaftaran 4 September jam 8 pagi, namun Cabup Ikbar saya tidak tahu persis termasuk keputusan KPU mendahulukan Cabup Yoni dalam pelayanan, coba tanyakan Pak Arif yang tahu persis dan sebagai Ketua pelaksana panitia Pendaftaran,” ujar Bang Jay panggilan akrabnya.

Kekisruhan kedua, saat Cawabup Ikbar Gus Barra yang sempat dipermasalahkan KPU dan menunggu rekomendasi Bawaslu.

“Sesuai penelitian kami, Cabup Yoni sudah memenuhi semua syarat dan sudah kami buatkan berita acara penerimaan pendaftaran, namun maaf Cabup Ikbar masih belum lengkap terpaksa belum kita buatkan berita acaranya, akibat Cawabup Ikbar Gus Bara belum menyerahkan Hasil Swab covid 19, ini secara administrasi, Cabup Ikbar kami terima dengan catatan, tentang keputusan dan rekomnya kami serahkan pada Bawaslu kemudian bakal kita tindaklanjuti,” tegasnya.

Sesuai pantauan media ini, kekisruhan ketiga terjadi saat pendaftaran, ada kampanye lintas udara mengkampanyekan Cabup Yoko-Nisa melalui seorang atlit nasional paralayang asal Mojokerto yang terus menerus melintas diatas kantor KPU, Atlet tersebut mulai take off di lapangan Surodinawan dan terus menerus melintas diatas kantor KPU dan sekitarnya, Kampanye yang belum waktunya itu sempat diprotes Tim Cabup Ikbar, alasannya Kampanye baru dimulai 26 September mendatang hingga 7 Desember namun Cabup Yoni sudah mulai kampanye dan pihak Bawaslu sebagai Juri juga membiarkannya hingga kampanye tersebut selesai. 

Media ini juga memonitor ada kekisruhan pelayanan dan kerjasama wartawan yang meliput acara penting tersebut, akibat wartawan dihalang-halangi untuk Liputan didalam Gedung KPU Kabupaten Mojokerto, menurut Pantauan media ini, dari Mitra Wartawan Pemerintah Kabupaten Mojokerto, ada 60 media dan yang resmi kerjasama dengan KPU sebanyak 40 media, sayangnya hanya 10 media yang diperkenankan masuk arena peliputan, padahal space masih ada, sehingga sepanjang pagi hingga sore para wartawan dari puluhan media massa banyak yang ‘kleleran’ dan ‘klesetan’ diluar gedung KPU tanpa punya tempat duduk dan istirahat yang pasti, fasilitas dan konsumsipun tak tersedia kecuali 1000 nasi bungkus dari Cabup Ikbar, padahal mereka semua liputan mulai jam 07.00 hingga jelang Magrib.

Baca Juga :  Persiapan UKP, Personel Kodim 0815/Mojokerto Jalani Pembinaan Fisik

“Jumlah wartawan yang resmi ngepos dan bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Mojokerto itu hampir 60 media itu sudah diteliti dan disaring oleh Humas Pemkab, yang kerjasama dengan KPU ada 40 media, jika KPU atau Polisi mengharuskan tidak semuanya boleh melakukan peliputan apa itu tidak melanggar dan menginjak-injak UU Pokok Pers, jelas ada pasal menghalang-halangi peliputan itu ada perkara pasal dan ancamanpun hukumannya jelas ada, Hari ini KPU Kabupaten Mojokerto dan Bawaslu jelas ngak adil ayo terus kita kritisi dan kontrol tanpa takut, Terus teman juga banyak yang menanyakan dana untuk media, dananya untuk apa, dikemanakan, jangan ada lagi dikriminasi, ‘Mban cinde mban ciladan, sopo siro sopo ingsun’. KPU harus yang adillah dan transparan, ingat sejak pagi hingga jelang Magrib standby di KPU tidak dapat berita situasi yang di dalam KPU dan foto yang bagus karena hanya dikirimi Foto situasi gedung bukan hasil karya original kami. Harusnya bergantian masuknya. Ini pekerjaan berat, kleleran lagi,” jelas mayoritas wartawan yang hadir dan liputan saat itu. (Jayak)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *