JKN-KIS Harapan Ngatmining Untuk Terus Bisa Cuci Darah

Mojokerto – majalahglobal.com : Hemodialisis adalah prosedur medis yang bertujuan untuk menggantikan fungsi ginjal akibat kerusakan pada organ tersebut atau di kalangan masyarakat umum lebih dikenal dengan cuci darah. Hal ini dialami oleh Ngatmining (40) yang merupakan salah satu peserta segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang berasal dari Desa Kepuhrejo Kecamatan Kudu Mojokerto. Ia terdiagnosa mengalami kerusakan ginjal pada awal tahun 2019 lalu sehingga mengharuskannya menjalani pengobatan hemodialisis.  “Saya diharuskan melakukan kontrol dan cuci darah setiap bulannya agar kondisi saya dapat terpantau secara optimal dan bisa berangsur membaik” tuturnya.  Ia menceritakan selama menjalani pengobatan, ia tidak pernah mengeluarkan biaya sama sekali. Hal tersebut sangat membantunya, mengingat ia dan keluarganya adalah keluarga yang tergolong tidak mampu.  “Alhamdulillah saya sangat bersyukur sekali bisa melakukan cuci darah setiap bulannya ke Rumah Sakit Soekandar Mojosari Kabupaten Mojokerto sekalipun status kepesertaaan JKN-KIS saya hanya kelas 3 saya bersyukur tidak pernah mengeluarkan biaya sama sekali,” ungkap wanita asal Desa Kepuhrejo ini.  Ngatmining juga mengungkapkan selama masa pandemi Covid-19 pelayanan pengobatan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) sama optimalnya dengan sebelum adanya masa pandemi ini. Sehingga ia tetap bisa melakukan kontrol secara rutin setiap bulannya sesuai anjuran dokter.  “Tidak ada perbedaan pelayanan di FKTP maupun FKRTL. Termasuk layanan pengobatan yang saya terima juga masih tetap sama baiknya dengan sebelum adanya Covid-19 ini. Bahkan ketika saya rawat inap pun, saya mendapat pelayanan yang sama baiknya meskipun saya hanya peserta PBI yang iurannya dibantu oleh pemerintah,” ujar Ngatmining.  Ngatmining berharap keberlangsungan program JKN-KIS ini akan terus ada sehingga akan sangat membantu masyarakat yang kurang mampu. Berkat program ini masyarakat yang kurang mampu tetap bisa mendapatkan jaminan pelayanan berobat tanpa memikirkan biaya yang besar. (Jayak)
JKN-KIS Harapan Ngatmining Untuk Terus Bisa Cuci Darah

Mojokerto – majalahglobal.com : Hemodialisis adalah prosedur medis yang bertujuan untuk menggantikan fungsi ginjal akibat kerusakan pada organ tersebut atau di kalangan masyarakat umum lebih dikenal dengan cuci darah. Hal ini dialami oleh Ngatmining (40) yang merupakan salah satu peserta segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang berasal dari Desa Kepuhrejo Kecamatan Kudu Mojokerto. Ia terdiagnosa mengalami kerusakan ginjal pada awal tahun 2019 lalu sehingga mengharuskannya menjalani pengobatan hemodialisis.

“Saya diharuskan melakukan kontrol dan cuci darah setiap bulannya agar kondisi saya dapat terpantau secara optimal dan bisa berangsur membaik” tuturnya.

Ia menceritakan selama menjalani pengobatan, ia tidak pernah mengeluarkan biaya sama sekali. Hal tersebut sangat membantunya, mengingat ia dan keluarganya adalah keluarga yang tergolong tidak mampu.

Baca Juga :  Program Padat Karya, Babinsa Dawarblandong Bersama Warga Bangun Jalan Baru

“Alhamdulillah saya sangat bersyukur sekali bisa melakukan cuci darah setiap bulannya ke Rumah Sakit Soekandar Mojosari Kabupaten Mojokerto sekalipun status kepesertaaan JKN-KIS saya hanya kelas 3 saya bersyukur tidak pernah mengeluarkan biaya sama sekali,” ungkap wanita asal Desa Kepuhrejo ini.

Ngatmining juga mengungkapkan selama masa pandemi Covid-19 pelayanan pengobatan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) sama optimalnya dengan sebelum adanya masa pandemi ini. Sehingga ia tetap bisa melakukan kontrol secara rutin setiap bulannya sesuai anjuran dokter.

“Tidak ada perbedaan pelayanan di FKTP maupun FKRTL. Termasuk layanan pengobatan yang saya terima juga masih tetap sama baiknya dengan sebelum adanya Covid-19 ini. Bahkan ketika saya rawat inap pun, saya mendapat pelayanan yang sama baiknya meskipun saya hanya peserta PBI yang iurannya dibantu oleh pemerintah,” ujar Ngatmining.

Baca Juga :  Gelar Jumat Curhat ditengah Bulan Ramadhan, Kapolsek Dlanggu Diskusi Tatap Muka Bersama Perangkat Desa

Ngatmining berharap keberlangsungan program JKN-KIS ini akan terus ada sehingga akan sangat membantu masyarakat yang kurang mampu. Berkat program ini masyarakat yang kurang mampu tetap bisa mendapatkan jaminan pelayanan berobat tanpa memikirkan biaya yang besar. (Jayak)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *