Ogan Ilir #Bangkit

Ogan Ilir – Desember 2020 mendatang merupakan bulan-nya rakyat di kabupaten Ogan Ilir, didalam bulan tersebut terdapat rangkian momentum pelaksanaan perhelatan dan pesta demokrasi Langsung lima tahunan dalam konteks Pilkada ( Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Ogan Ilir) yang kita harapkan berjalan demokratis dan bersih, walaupun Indonesia masih dalam kondisi wabah covid-19 yang belum seluruhnya dikatan normal total dalam wilayah NKRI akan tetapi Kemendagri beserta DPR-RI Komisi II dan KPU Pusat serta Bawaslu Pusat sepakat pilkada dilaksanakan di bulan desember itu.  Pelaksanaan Pesta demokrasi pilkada di kabupaten Ogan ilir desember mendatang tentu akan menarik, karena dalam situasi covid 19 di Indonesia yang belum normal, tentu akan mempengaruhi bentuk dan pola kampanyenya- kalau di situasi normal kita semua paham tentang bentuk kampanye yang dilakukan oleh setiap kompetitor dalam pilkada tersebut. Kata-kata dan diksi demokrasi sangatlah lakukeras dan deras dalam setiap Forum diskusi dan dalam pertemuan dengan lapisan rakyat bawah (konstituen) dalam menyakinkan partai pendukung untuk mendapatkan tiket agar cukup dukungan 20 % berdasarkan jumlah perolehan kursi DPRD di daerah tersebut, demokrasi terdiri dari dua unsur kata Demos dan Cratos artinya Pemerintah dari rakyat oleh rakyat dan kembali kepada rakyat artinya harapan kita pilkada desember mendatang benar-benar bermartabat dan demokratis.  Dalam lintasan historis pemimpin yang perna menjadi kepala daerah di kabupaten ogan ilir tentunya putra terbaik daerah yang tidak terlepas dari Plus dan Minusnya akan tetapi saya lebih mengedepankan pandangan yang objektif dengan kacamata putih, Mulai dari periode Bapak Ir.H. Mawardi Yahya dua periode dan Pak Ovi – Ilyas dan Pak Ilyas Panji Alam yang sekarang Petahana dan “ Saya tidak akan masuk dalam ranah konfilk politik daerah”, akan tetapi saya akan melihat dalam prespektif harapan-harapan ideal saja.  Kata-kata dalam Redaksional Bangkit kini menjadi elan dan sprit sekaligus harapan besar bagi seluruh warga masyarakat di enam belas kecamatan yang ada di kabupaten Ogan ilir, kalau konotasinya “ Bangkit berarti ada kelesuan ”, Bukan berarti “ kemunduran yang signifikan dari implikasi konflik politik daerah ”, Saya meletakkan pada aspek objektifitas analisa, tidak berangkat dari sebuah Refleksi dan Evaluasi kebijkan Petahana dalam menggerakkan roda birokrasi di kabupaten Ogan Ilir, Maksudnya agar kita setiap individu menjadi OASE dan meletakkan nilai-nilai Politik dalam prespektif ke-Ilmuan dan menkombinasi urgensi politikal saince dan political praktis sehingga adanya idealisasi praktik politik di kabupaten Ogan Ilir. Menyitir kata-kata Pepatah lama “ Tiada gading yang tak retak- tiada mawar yang tak berduri ” artinya tiada kepemimpinan yang paripurna dalam memanagemen daerah secara sempurna dan memberikan pelayanan maksimal kepada rakyat, setidaknya kita akan melatakkan harapan tersebut;  • Berjalan-Nya pilkada Kabupaten Ogan ilir desember mendatang berjalan langsung umum damai – Jujur dan demokratis dan bermartabat. • Jalan nya Roda Pemerintahan dan Birokrasi yang ideal di Kabupaten Ogan Ilir • Hidupnya dan Jalan-nya Chanal demokrasi rakyat serta berpungsinya Kelompok Penekan (Presser Group) di Kabupaten Ogan ilir • Adanya Perimbangan Demokrasi dan hidupnya Fungsi DPR-D Kabupaten Ogan Ilir yakni Fungsi Legislasi-Fungsi Budgeting- dan fungsi Pengawasan tanpa adanya Kepentingan Individu – Kelompok – dan Partai nya. • Hidupnya Organisasi – Organisasi yang ada di kabupaten Ogan Ilir dengan support dari kepala daerahnya. • Wujudnya Pemerintahan desa yang aspiratif dan demokratis • Dan Institusi Agama menjadi Penyejuk dalam Pemerintahan Daerah Kabupaten Ogan Ilir. • Menghilangkan Praktik – Praktik Korupsi – Kolusi dan Nepotisme secara total di Kabupten Ogan Ilir.  Tujuh Point harapan tersebut, sangatlah sederhana dan kiranya bisa menjadi tonggak awal kebangkitan kita bersama, untuk merangkai harmonisasi kekompakan dan bergotong royong dalam membangun kabupaten ogan ilir dimasa yang akan datang dalam menyongsong pilkada desember 2020, izinkan kami mengutif sebagai mana kata Bung Karno “ HULUVIS KUNTUL BARIS ” Wujudkan dan Laksanakan Semangat Gotong Royong dan Demokrasi, kita jadikan Kebangkitan , atau BANGKIT dalam membangun Kabupaten Ogan Ilir. (Tri Sutrisno)
Ogan Ilir #Bangkit 

Ogan Ilir – Desember 2020 mendatang merupakan bulan-nya rakyat di kabupaten Ogan Ilir, didalam bulan tersebut terdapat rangkian momentum pelaksanaan perhelatan dan pesta demokrasi Langsung lima tahunan dalam konteks Pilkada ( Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Ogan Ilir) yang kita harapkan berjalan demokratis dan bersih, walaupun Indonesia masih dalam kondisi wabah covid-19 yang belum seluruhnya dikatan normal total dalam wilayah NKRI akan tetapi Kemendagri beserta DPR-RI Komisi II dan KPU Pusat serta Bawaslu Pusat sepakat pilkada dilaksanakan di bulan desember itu.

Pelaksanaan Pesta demokrasi pilkada di kabupaten Ogan ilir desember mendatang tentu akan menarik, karena dalam situasi covid 19 di Indonesia yang belum normal, tentu akan mempengaruhi bentuk dan pola kampanyenya- kalau di situasi normal kita semua paham tentang bentuk kampanye yang dilakukan oleh setiap kompetitor dalam pilkada tersebut.
Kata-kata dan diksi demokrasi sangatlah lakukeras dan deras dalam setiap Forum diskusi dan dalam pertemuan dengan lapisan rakyat bawah (konstituen) dalam menyakinkan partai pendukung untuk mendapatkan tiket agar cukup dukungan 20 % berdasarkan jumlah perolehan kursi DPRD di daerah tersebut, demokrasi terdiri dari dua unsur kata Demos dan Cratos artinya Pemerintah dari rakyat oleh rakyat dan kembali kepada rakyat artinya harapan kita pilkada desember mendatang benar-benar bermartabat dan demokratis.

Dalam lintasan historis pemimpin yang perna menjadi kepala daerah di kabupaten ogan ilir tentunya putra terbaik daerah yang tidak terlepas dari Plus dan Minusnya akan tetapi saya lebih mengedepankan pandangan yang objektif dengan kacamata putih, Mulai dari periode Bapak Ir.H. Mawardi Yahya dua periode dan Pak Ovi – Ilyas dan Pak Ilyas Panji Alam yang sekarang Petahana dan “ Saya tidak akan masuk dalam ranah konfilk politik daerah”, akan tetapi saya akan melihat dalam prespektif harapan-harapan ideal saja.

Kata-kata dalam Redaksional Bangkit kini menjadi elan dan sprit sekaligus harapan besar bagi seluruh warga masyarakat di enam belas kecamatan yang ada di kabupaten Ogan ilir, kalau konotasinya “ Bangkit berarti ada kelesuan ”, Bukan berarti “ kemunduran yang signifikan dari implikasi konflik politik daerah ”, Saya meletakkan pada aspek objektifitas analisa, tidak berangkat dari sebuah Refleksi dan Evaluasi kebijkan Petahana dalam menggerakkan roda birokrasi di kabupaten Ogan Ilir, Maksudnya agar kita setiap individu menjadi OASE dan meletakkan nilai-nilai Politik dalam prespektif ke-Ilmuan dan menkombinasi urgensi politikal saince dan political praktis sehingga adanya idealisasi praktik politik di kabupaten Ogan Ilir.
Menyitir kata-kata Pepatah lama “ Tiada gading yang tak retak- tiada mawar yang tak berduri ” artinya tiada kepemimpinan yang paripurna dalam memanagemen daerah secara sempurna dan memberikan pelayanan maksimal kepada rakyat, setidaknya kita akan melatakkan harapan tersebut;

• Berjalan-Nya pilkada Kabupaten Ogan ilir desember mendatang berjalan langsung umum damai – Jujur dan demokratis dan bermartabat.
• Jalan nya Roda Pemerintahan dan Birokrasi yang ideal di Kabupaten Ogan Ilir
• Hidupnya dan Jalan-nya Chanal demokrasi rakyat serta berpungsinya Kelompok Penekan (Presser Group) di Kabupaten Ogan ilir
• Adanya Perimbangan Demokrasi dan hidupnya Fungsi DPR-D Kabupaten Ogan Ilir yakni Fungsi Legislasi-Fungsi Budgeting- dan fungsi Pengawasan tanpa adanya Kepentingan Individu – Kelompok – dan Partai nya.
• Hidupnya Organisasi – Organisasi yang ada di kabupaten Ogan Ilir dengan support dari kepala daerahnya.
• Wujudnya Pemerintahan desa yang aspiratif dan demokratis
• Dan Institusi Agama menjadi Penyejuk dalam Pemerintahan Daerah Kabupaten Ogan Ilir.
• Menghilangkan Praktik – Praktik Korupsi – Kolusi dan Nepotisme secara total di Kabupten Ogan Ilir.

Tujuh Point harapan tersebut, sangatlah sederhana dan kiranya bisa menjadi tonggak awal kebangkitan kita bersama, untuk merangkai harmonisasi kekompakan dan bergotong royong dalam membangun kabupaten ogan ilir dimasa yang akan datang dalam menyongsong pilkada desember 2020, izinkan kami mengutif sebagai mana kata Bung Karno “ HULUVIS KUNTUL BARIS ” Wujudkan dan Laksanakan Semangat Gotong Royong dan Demokrasi, kita jadikan Kebangkitan , atau BANGKIT dalam membangun Kabupaten Ogan Ilir. (Tri Sutrisno)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *