Dandim 0815 Mojokerto Bekali Bela Negara Mahasiswa Amanatul Ummah

Mojokerto, – Dandim 0815 Mojokerto Letkol Kav Hermawan Weharima, SH., memberikan pembekalan wawasan kebangsaan bagi Mahasiswa Institut Pesantren KH. Abdul Chalim, Yayasan Pendidikan Amanatul Ummah, Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Kamis (26/09/2019) sore.

Kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) & Dedication of New Student (DNS) bertema “Membentuk Mahasiswa Yang Berintegrasi, Nasionalis & Agamis Untuk Tegakkan NKRI”, dibuka langsung oleh Pengasuh Ponpes Amanatul Ummah DR. KH. Asep Saifudin Chalim, MA.

Dalam materi bertajuk “Kesadaran Kehidupan Berbangsa & Bernegara”, Dandim 0815 Mojokerto Letkol Kav Hermawan Weharima, SH., menegaskan, kesadaran bela negara merupakan sesuatu yang esensial dan harus dimiliki oleh setiap Warga Negara Indonesia (WNI), sebagai wujud penunaian hak dan kewajibannya dalam upaya bela negara.

“Kesadaran bela negara menjadi modal dasar sekaligus kekuatan bangsa, dalam rangka menjaga keutuhan, kedaulatan serta kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara di Indonesia“, tegas pria yang sebelumnya menjabat Danyonkav 8/Narasinga Wiratama Divif 2 Kostrad.

Dijelaskan Dandim, beberapa pertimbangan yang mendasari bela negara, yaitu berdasarkan teori dan tujuan negara, asas rasionalitas, kontrak sosial, dan moralitas.  Selain itu, ada aspek yuridis yang mendasari bela negara, yakni pasal 27 ayat 3 dan pasal 30 ayat (1) dan (2) UUD 1945,  Pasal 68 UU RI Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM, dan Pasal 9 UU RI Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.

Baca Juga :  Wujudkan Polisi Baik dengan Gelar Jumat Curhat Bersama Masyarakat

“Akan tetapi di luar instrumen tersebut, tentunya diperlukan attitude (sikap) manusianya, seluruh warga bangsa atau Warga Negara Indonesia (WNI) tentang patriotisme dan nasionalisme”, tandas pria kelahiran Rembang, Jawa Tengah.

Dihadapan sekitar 500 mahasiswa, Dandim juga membeberkan Empat Konsensus Dasar Berbangsa dan Bernegara, yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI. “Segenap komponen bangsa termasuk mahasiswa wajib membela kedaulatan dan keutuhan NKRI, demi kokoh dan terjaganya persatuan bangsa serta terwujudnya kemandirian Bangsa dan Negara Indonesia,” ungkapnya.

Terkait peran warga negara, sebagai garda bangsa, sebagai generasi penerus bangsa dan sebagai kader pemimpin bangsa. Mahasiswa sebagai bagian dari generasi penerus bangsa sekaligus kader pemimpin bangsa berperan sebagai agent of change (agen perubahan), pemikir bangsa, pengawal bangsa dan negara.

Sementara itu, Pengasuh Ponpes Amanatul Ummah DR. KH. Asep Saifudin Chalim, MA, mengatakan, tujuan pembekalan wawasan kebangsaan ini agar mashasiswa/i memiliki jiwa patriotisme, nasionalisme, cinta tanah air Indonesia demi menjaga serta mempertahankan keutuhan NKRI. “Kita semua harus menjadi utuh dan bersatu dalam NKRI. Dengan ilmu pengetahuan, mahasiswa/i dapat membangun bangsa Indonesia ke depan jauh lebih baik,”ucapnya.

Baca Juga :  Korupsi Rp 360 Juta, Kades Sampangagung Ikhwan Arofidana Ditangkap Polres Mojokerto

Turut hadir dalam kegiatan, antara lain, Rektor Institut KH. And Chalim FR. H. Mauhibur Rahman, MA., Danramil 0815/16 Pacet Kapten Inf Heru Widodo CP, Pasi Intel Kodim 0815 Kapten Inf Benny Irawan, A.Md., Kapolsek Pacet, Sekcam Pacet Drs. M. Jainul Arifin, MM., dan undangan lainnya. (Jayak)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *