Walikota Mojokerto: Pusyar, Solusi Usaha Kecil Hadapi MEA

MOJOKERTO – MG : Walikota Mojokerto Mas’ud Yunus Jumat (15/1) menerima Penghargaan Pelopor Inklusi Keuangan Kategori Pemerintah Daerah. Penghargaan diterima Mas’ud Yunus atas inovasinya menggagas program Pembiayaan Usaha Syariah (Pusyar) sejak tahun 2012.
    
Penghargaan diserahkan langsung oleh Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad kepada Walikota Mas’ud Yunus dan disaksikan Presiden RI Joko Widodo dalam Pertemuan Presiden RI dengan Perwakilan Pelaku Industri Jasa Keuangan Tahun 2016 di Istana Negara Jakarta.
    
Penghargaan Pelopor Inklusi Keuangan ini diserahkan kepada tokoh dan institusi di luar industri jasa keuangan atas peran dan sumbangsih terhadap pengembangan industri jasa keuangan. Terdapat empat kategori untuk penghargaan tersebut yakni universitas, tokoh, pemerintah daerah dan asosiasi.
    
Pemerintah Daerah yang mendapatkan penghargaan tersebut antara lain Ganjar Pranowo Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Soekarwo Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan KH Mas’ud Yunus Walikota Mojokerto. Walikota Mojokerto mendapatkan penghargaan dengan kreteria yaitu peran dalam pengembangan inklusi keuangan.
    
KH Masud Yunus dinilai telah menegakkan industri jasa keuangan dengan memberikan pembiayaan kepada UMKM yang belum bankable melalui Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) milik Pemerintah Kota Mojokerto. OJK mengapresiasi langkah Mas’ud Yunus menerbitkan berbagai peraturan daerah yang mendukung keuangan syariah dan mendirikan 2 LKMS yang pertama di Jatim. Sehingga dapat meningkatkan akses keuangan dan mensejahterakan masyarakat.
    
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman D Hadad mengatakan, OJK mendorong terlaksananya Program Percepatan Akses Keuangan Daerah yang dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih merata, partisipatif dan inklusif. “Program percepatan akses keuangan di daerah menjadi sangat penting dan perlu mendapat prioritas perhatian kita bersama untuk memperluas akses keuangan bagi masyarakat di daerah. Harapan ini sejalan dengan keinginan Bapak Presiden untuk memperkuat ekonomi daerah dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional,” katanya.
    
Program Pusyar yang digagas Mas’ud Yunus kini telah menjadi kajian pemerintah pusat untuk menjadi pilot project dalam memberikan modal usaha kecil berbasis syariah. Program ini dimotori oleh Baznas Kota Mojokerto dengan menggandeng BPRS Kota Mojokerto, Diskoperindag Kota Mojokerto dan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Kota Mojokerto.
    
Program ini menggunakan sistem syariah dengan akad murobahah. “Program ini menjadi solusi masalah permodalan bagi UMKM dan masyarakat miskin produktif di Kota Mojokerto. Karena sebelum ada Pusyar, pelaku usaha kecil menggunakan jasa permodalan dari rentenir yang bunganya sangat tinggi,” tuturnya.
    
Dengan Pusyar, masyarakat Kota Mojokerto dapat mengakses permodalan tanpa bunga, tanpa biaya asuransi dan tanpa biaya administrasi. Dalam pelaksanaannya BPRS Kota Mojokerto bertugas menyediakan dana pembiayaan dan melaksanakan proses administrasi. Diskoperindag Kota Mojokerto bertugas melakukan verifikasi sasaran. MES Mojokerto bertugas melakukan pembinaan peningkatan kapasitas usaha berbasis syariah. “Penerima manfaat program Pusyar sangat diringankan. Karena Baznas Kota Mojokerto menanggung biaya asuransi, biaya administrasi dan margin atau bunga tersebut dari dana infaq,” tutur Walikota
    
Ada dua pilihan akses permodalan Program Pusyar Kota Mojokerto. Yaitu program Pusyar Jilid 1 yang memberikan pembiayaan sebesar Rp. 750.000,- sampai dengan Rp. 10.000.000,-. Dan program Pusyar Jilid 2 yang merupakan program pengembangan dengan nilai pembiayaan sebesar Rp. 10.000.000,- sampai dengan Rp. 50.000.000,- yang diperuntukkan kepada UKM/IKM unggulan seperti alas kaki, batik khas Kota Mojokerto, makanan ringan khas Kota Mojokerto, catering hingga kerajinan tangan khas Kota Mojokerto.
    
“Dengan Program Pusyar yang sudah diapresiasi oleh OJK dan Pemerintah Pusat melalui penghargaan ini, maka kita harus semakin percaya diri menyambut Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Pusyar adalah solusi usaha kecil menghadapi MEA,” terang Mas’ud Yunus. (Jay/Adv)
Baca Juga :  Dandim 0815/Mojokerto Bareng Forkopimda Cek Kesiapan Pos Pam Lebaran 1445 H

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *